Minggu, 19 Juli 2015

Eksistensi Manusia (2)

Manusia merupakan makhluk Tuhan yang memiliki keunggulan dari makhluk Tuhan lainnya. Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai kholifah, pengetahuan yang dimiliki oleh manusia merupakan potensi yang di anugrahkan sebagai modal kehidupan di dunia. Manusia memiliki keberagaman fakta dan parameter dalam eksistensinya, eksistensi berawal dari debu tak berarti yang tidak berperasaan dan tidak berindera, kemudian pada akhirnya berhenti dalam bentuk permata berharga yang tidak ternilai harganya. Manusia memiliki dua aspek eksistensi dalam dirinya. Aspek eksistensi yang dimiliki manusia yaitu manusia memiliki tubuh fisik dan juga sebuah nama serta aspek lainnya seperti instink hewani. Namun dari kesemua itu manusia adalah makhluk yang memiliki nilai – nilai kebajikan yang sangat tinggi yang tidak dimiliki dan ditemukan pada hewan ataupun binatang pada umumnya,sehingga manusia dapat dikatakan pula sebagai makhluk yang misterius, karena kita tidak akan mudah mengetahui kepribadian manusia itu secara utuh dan sederhana.Kepribadian manusia sewaktu-waktu dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi yang mempengarui dirinya. Akal, Hati atau Syahwat akan mempengaruhi diri manusia dalam mengambil setiap keputusan dalam kehidupannya. Kenyataan bahwa para malaikat mengetahui bahwa manusia adalah makhluk yang hanya akan membuat kehancuran serta pertumpah darahan didunia telah menjadikan manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang berbeda. Sesungguhnya Allah SWT mengatahui apa yang tidak diketahui oleh hambaNya. Dalam memahami eksistensi diri manusia, manusia memiliki hubungan yang sangat rumit dalam prilaku dirinya selaku manusia. Manusia akan berhubungan dengan hubungan yang ada didalam dirinya, saat kebijaksanaan, pikiran dan pendapat itu hadir dalam diri manusia, maka itu menunjukan sifat kemanusianya yang mulia. Sehingga seseorang akan memiliki beberapa karakter yang berbeda didalam diri pribadinya,yang dimana karakter tersebut itu terbentuk dikarenakan terjadinya hubungan antara sifat yang ada didalam diri manusia itu sendiri. Diri yang berhubungan dengan tubuh fisik , diri yang berhubungan dengan instink bintang dan diri manusiawinya. Dari semua hubungan tersebut, diri yang paling berharga adalah diri manusiawinya. Apa yang menjadikan manusia sebagai “kholifah Allah” dimuka bumi dan yg membedakan dengan makhluk lainnya adalah “Ruh” Ilahi yang telah ditiupkan ke dalam eksistensinya oleh Allah SWT, kemudian disebut Jiwa Manusia. Firman Allah dalam Al Qur’an : "Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah, kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim), kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik." (QS.23 : 12-14) Maka disaat manusia ingin membangun dirinya menjadi manusia yang berharga, hendaknya manusia memahami akan dirinya dan tentunya harus membangun diri manusianya, bukan hewani atau diri fisiknya. Manusia yang tidak melupakan akan dirinya sebagai diri manusiawinya dan tidak mengorbankan diri manusiawinya untuk memenuhi hasrat dan hawa nafsu diri hewaninya akan termasuk golongan manusia yang beruntung, begitu pun sebaliknya saat manusia mengorbankan diri manusiawinya untuk memehuni hasrat dan hawa nafsu diri hewaninya, maka manusia tersebut akan mendapatkan kerugian yang mengerikan dari apa yang dikerjakan. Allah berfirman dalam Al-Qur’an : "Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat". ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata." (SQ. 39 :15) Manusia yang dapat memuliakan dirinya akan menjadi manusia yang sempurna dan manusia yang dekat dengan Allah SWT. Manusia yang memiliki kemisteriusan dalam dirinya akan memiliki hubungan erat dengan sejarah dalam kehidupannya yang mempengaruhi kepribadiannya. Pengalaman kehidupan dirinya akan sangat mempengaruhi diri manusia itu sendiri, semakin banyak pengalaman yang diketahuinya akan semakin banyak latar belakang yang akan membentuk kepribadian seorang manusia. Pergerakan dalam diri manusia menjadikan manusia dapat menentukan pilihan yang akan menjadikan esensi inner-nya. Esensi dari inner-nya juga dapat menuju kebahagiaan, kesempurnaan dan pencerahan atau bergerak menuju kesengsaraan, kekejaman dan kegelapan yang amat sangat, semua tergantung dari diri manusia itu sendiri dalam memilih dan menentukan hubungan dengan dirinya. Potensi yang telah diberikan Allah SWT sebagai “kholifah Allah” dimuka bumi ini, akan menentukan langkah dan kepribadian yang akan dijalankan oleh dirinya sendiri. Manusia akan disibukkan dengan segala keputusan yang ditentukan oleh dirinya sendiri dalam usaha menghidupi dirinya didunia dan mengumpulkan bekal kehidupan untuk hari kemudian. Manusia diberi kebebasan dalam menentukan dan memilih apa yang akan dilakukan dan dikerjakannya, namun yang perlu diingat adalah apapun yang dilakukan dan dikerjakan oleh manusia semua akan kembali kepada manusia itu sendiri. Kebaiakan akan mendapat kebaikan dan keburukan akan mendapatkan keburukan dari hasil yang telah dibuat oleh manusia itu sendiri. Allah pun menjelaskan didalam Al-Qur’an : "Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, Maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan Barang siapa yang mengerjakan kejahatan, Maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan. "(QS. 45 : 15) Dan diayat lain juga Allah SWT menjelaskan berkaitan dengan balasan dengan perbuatan dari manusia didalam Surat Al-Zalzalah : "Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. dan Barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula." (SQ. 99 :7-8) Allah SWT telah memberikan potensi dalam diri manusia untuk menentukan apa yang ingin dipilih oleh diri manusia itu sendiri,sehingga menjadi pola fikir kepercayaan serta pemikiran didalam dirinya untuk menjadi prilaku dan kebajikan serta lain sebagainya. Semua bersumber dari cara manusia itu berfikir dan memaksimalkan apa yang telah diberikan oleh Allah SWT. Manusia yang dapat menentukan pilihan yang terbaik dan menghasilkan inner-nya akan menjadikan manusia mulia dari cahaya yang terpancar sebagai wakil Tuhan di muka bumi ini. Nilai-nilai kebajikan manusia akan tercermin dari sikap dan perbuatan yang di pilih oleh dirinya, manusia mempunyai dua tipe diri : diri manusiawi dan diri hewani, tetapi nilai dari kemanusian berhubungan dengan diri manusiawinya tidak ada hubungannya dengan diri hewaninya. Namun diri hewani merupakan sejenis wujud parasit atau tamu yang tidak diundang dan pada kenyataannya merupakan ketidaksadaran diri. Meskipun demikian diri hewani ini diciptakan dengan maksud dan tujuan agar dapat menggunakan dan memerintahkan eksistensi hewaninya untuk menyempurnakan eksistensi manusiawinya. Dengan adanya ujian dan tantangan yang membutuhkan pilihan dalam bertindak akan memfungsikan pontensi yang telah dianugrahkan sehingga menjadi manusia sempurna. Kesempunaan manusia karena ketidaksempurnaannya, dengan berangsur-angsur makhluk yang tidak sempuna dapat menjadi sempurna. Keyakinan, pemikiran, kebajikan, keinginan, perbuatan dan amalnya akan membangun identitas yang sebenarnya. Kebajikan dan sifat-sifat yang terjadi didalam kepribadian manusia bukanlah sesuatu dari luar yang bisa ditambahkan pada eksistensinya dengan cara tiba-tiba, karena pada dasarnya manusia itu sendirilah yang membina dan mengembangkan sendiri identitas eksistensinya dari dalam dirinya sendiri,sehingga menjadi motivasi yang lebih baik dan secara berangsur-angsur menjadikan manusia tersebut menjadi sempurna.

Rabu, 10 Juni 2015

Eksistensi Manusia

Sebagaimana telah kita ketahui bersama dimana penciptaan manusia dimuka bumi ini untuk menjadi khalifah. Manusia yang dianugrahi indra, akal dan hati menjadi modal utama ketiga hal tersebut dapat dikatakan sebagai sumber pengetahuan manusia dalam mengemban tugasnya sebagai khalifah. Kesadaran manusia akan hakikat dan eksistensinya didunia sangat berpengaruh dalam perkembangan serta kemaslahatan kehidupan segenap makhluk di muka bumi ini. Dengan memaksimalkan semua potensi yang telah menjadi anugrah manusia, tentunya kedamaian akan berjalan dalam kehidupan ini. Apa yang telah diketahui oleh indrawi manusia akan difilterisasi oleh akal dan hati, saat manusia dapat mengoptimalkan kerja dari ketiga sumber pengetahuan tersebut tentunya akan memudahkan tugasnya sebagai khalifah dimuka bumi ini. Kebijaksanaan dalam bersikap dan bertindak akan menjadikan tugas khalifah berjalan dengan baik. Untuk menjadi khalifah yang mampu menjalankan tugasnya dengan baik tentunya manusia tersebut harus menyadari siapa dirinya yang sesungguhnya, dengan mengenal dirinya dan memahami akan dirinya bukan hanya sebagai khalifah tapi juga sebagai hamba yang mempunyai visi dan misi dalam kehidupannya untuk mengabdi kepada yang Maha Esa dan Maha Kuasa. Manusia yang bijaksana akan mencintai pengetahuan berdasarkan kehambaannya dan menjalankan tugas yang diamanahkan dengan kehambaannya. Sehingga dapat menghilangkan kesombongan dan ke Ego-an dalam diri manusia. Disaat manusia memahami kata cinta yang merujuk pada panggilan hati nurani yang secara murni rela melakukan suatu aktivitas dan kegiatan tanpa paksaan dari luar dirinya. Manusia yang mencintai kebenaran dan kecintaannya kepada Allah SWT akan berusaha bijaksana dalam segala hal dikehidupannya. Manusia yang mampu besikap bijaksana dalam kehidupannya adalah manusia yang berpikir secara mendalam, sistematis, radikal dan universal dalam rangka mencari kebenaran serta hakikat dari segala yang ada dan mungkin ada. Dengan memaksimalkan segala potensi dan anugrah yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada dirinya sebagai seorang hamba. Eksistensi manusia di dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah termaktub dalam al-Qur’an surat al-An'am ayat 165 "Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (Q.S. al-An’am : 165) Kedudukan manusia dalam alam semesta ini berhubungan dengan bagaimana manusia mampu mengoptimalkan dan memaksimalkan potensi yang dimiliki manusia serta perannya didalam berhubungan dengan manusia lainnya. manusia sebagai mahluk sosial tentunya mempunyai peranan yang sangat vital dalam perkembangan dari kemajuan dunia. Kesadaran manusia untuk memaksimalkan segala yang ada didalam dirinya tentunya akan memberikan sumbangsih dalam hubungan sosial kemasyarakatan. Konfik dan dinamika yang terjadi dewasa ini akan dapat disikapi dengan bijaksana sebagai khazanah pengetahuan yang terus berkembang dan maju. Perbedaan yang terjadi dapat menjadikan pengetahuan yang dapat menghasilkan keilmuan jika dapat disikapi dengan baik tidak secara radikal dan emosional. Eksistensi manusia dalam mengembangkan pengetahuan dan keilmuan erat hubunganya dengan kesadaran manusia itu sendiri untuk mengupgrading dirinya, dengan terus meningkatkan intelektual dan moralitas. Hubungan sosial antara manusia dapat terjalin dengan harmonis, manakala manusia tersebut dapat mengetahui etika dan moral dalam berhubungan antara manusia dengan manusia lainnya. Dalam meningkatkan perkembangan dan peradaban bangsa tentunya harus dengan pengembangan pengetahuan manusia itu sendiri yang terarah dan memiliki tujuan yang jelas dan terukur, maka pendidikanlah solusi yang tepat dalam menciptakan eksistensi manusia yang seutuhnya sehingga potensi yang dimiliki manusia dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan suatu bangsa. Peradaban dapat berkembang manakala keilmuan selaras dan berjalan berdampingan dengan kebudayaan. Bangsa yang memiliki generasi-genarasi yang memahami akan identitas bangsa akan mampu mengetahui arah dan tujuan dari kehidupannya sebagai manusia di berperadaban Berbicara tentang manusia tentunya akan berhubungan dengan dampak dan pengaruh didalam kehidupannya. Manusia akan berhubungan dengan cerita dan pengalaman kehidupannya yang dapat menjadi sejarah dan pengetahuan didalam peradaban itu sendiri. Jika kita tinjau dari sudut empiris, manusia itu hidup dan berkembang serta bereksisitensi dalam kehidupannya. Manusia akan menjalani proses kehidupannya dari segala pengalaman dan pengetahuannya yang pada akhirnya menjadikan intelektualitasnya dalam bersosial dan berintraksi antara manusia dengan mahkluk lainnya. selain itu manusia juga merupakan makhluk yang misterius, maksudnya adalah tidak mudah memahami manusia secara tuntas dan menyeluruh, dikarena banyak sekali aspek yang akan dilihat dan diketahui tentang manusia itu sendiri yang terus begerak dinamis. Pada prinsipnya manusia adalah makhluk yang jinak, dimana manusia dapat menyesuaikan diri dengan realitas kehidupannya dan lingkungannya, manusia memiliki kemampuan yang tinggi untuk dapat bersosialisasi dan beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi didalam kehidupannya, baik perubahah sosial maupun perubahan yang bersifat alamiyah. Manusia dengan pontensi yang dimiliki akan menghargai tata aturan etika, sopan santun dan sebagai makhluk yang berbudaya. Namun segala perubahan dan perkembangan yang terjadi didalam diri manusia tentunya tidak terjadi dengan sendirinya. Pengembangan dan pengoptimalan potensi manusia dengan pendidikan akan menjadikan manusia tersebut berdaya guna dan menjadi hamba Allah SWT yang mempu mengemban tugasnya sebagai khalifah. Sumber pengetahuan yang menjadi pengetahuan dalam kehidupan manusia itu sendiri. Dalam Islam manusia dipandang sebagai makhluk yang paling bertanggung jawab terhadap akal dan indrawinya, apabila manusia tidak mampu atau mengabaikan segala yang telah diketahuinya. Fiman Allah dalam al-Qur’an Surat Al-Isra :36 "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya" (Q.S. al-Isra :36) semua yang menjadi pengembangan potensi dan anugrah Allah SWT terhadap manusia semata-mata merupakan bentuk eksistensi manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini. kepemimpinan manusia dimuka bumi ini tanpa adanya pengetahuan yang mendalam dan seksama tentunya tidak akan menjadikan manusia tersebut berkembang dan mampu menjalankan tugasnya dengan bijaksana. Semua apa yang kita bahas kali ini nampaknya berhubungan dengan segala kegiatan manusia yang membutuhkan pendidikan dan pembelajaran dalam kehidupannya. Dengan proses pembelajaran yang dilakukan manusia dalam kehidupannya tentunya dapat memahami sesuatu, baik secara potensial maupun aktualnya, sehingga apa yang dilakukan dalam aktivitas dan kegiatannya dalam mengelola atau pun menjalankan suatu hal dapat memberikan manfaat bagi kepentingan hidupnya dan makhluk lainnya. Segenap pembelajaran manusia tentunya akan bersumber pada al-Qur’an sebagai pedoman kehidupan manusia yang merupakan makhluk dengan intelektualitasnya dan kejiwaannya dapat menjadikan alat utama dalam memperoleh pendidikan dan pengajaran. Kehidupan manusia yang terus bergerak secara dinamis harus disikapi dengan pengetahuan yang dibutuhkan dalam dirinya, sehingga eksistensi manusia akan dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tugasnya sebagai khalifah dimuka bumi ini. Manusia juga merupakan makhluk yang memiliki kelengkapan jasmani dan rohani, dengan kelengkapan jasmani tentunya akan mampu menjalankan serta melaksanakan tugasnya dengan dukungan fisik dan dengan rohaninya manusia dapat melaksanakan tugas-tugas yang memerkukan keseimbangan dan dukungan mental (psikis). Kedua unsur ini dapat berfungsi dengan baik dan produktif, mana kala dibina dan diberi bimbingan didalam pendidikannya. Allahu a’lam

Jumat, 17 April 2015

potensi manusia

Suatu ketika saya berkomunikasi dengan sabahat, dimana dia penganut Akal sebagai landasan dalam berpikirkanya. Pada saat itu saya tidak setuju dengan argument yang diberikan kepada saya ( namun saya sih oke aja secara itu hak dia ) Pernyataannya membuat saya penasaran, lalu saya mencoba bertanya kepada beberapa orang yang hormati dan saya akui ke hebatannya. Dari apa yang dijelasakan saya menyetujui dan paham dengan argumentnya, namun entah kenapa saya masih belum terpuasakan dan masih ada yang kurang (maklum orang awam :D) Sampai suatu saat saya tidak sengaja mendengarkan , pengkajian salah seorang Budayawan di Media Internet, Beliau mengkaji tentang potensi manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang sempurna. Manusia dianugrahi Otak yang ditiupkan Ruh sehingga dapat berfungsi untuk berpikir yang disebut dengan Akal. Tidak samapai disini, Tuhan pun menberikan manusia Hati dan juga Syahwat. Tujuannya agar manusia dapat memanajemen dirinya, dapat menentukan mana yang akan menjadi pemimin dalam dirinya “Akal, Hati atau Syahwat” “Hati yang memiliki niat dan keinginan, Syahwat yang mendorong , Akal yang mengkontrol” #Karena manusia adalah pemimpin

Kamis, 16 April 2015

Mempertahankan Minat Belajar

Dalam proses pembelajaran sering kali pendidik terjebak dengan rasa jenuh dengan aktivitas sehari-hari, kejenuhan tersebut dapat berdampak pada proses yang sedang dilakukan sang pendidik, sehingga pesan yang disamapaikan pendidk dirasakan oleh pesera didik yang menjadi objek. Pendidik memiliki peranan penting dalam berhubungann dengan peserta didik di aktivitas pembelajaran, maka untuk mempertahankan minat peserta didik dalam pembelajaran hendaknya pendidik senantiasa memperahankan profesionalismenya. Bedasarkan pengamatan dan pengalaman yang dilakukan selama 6 tahun terakhir ini, terdapat beberapa tips mempertahankan minat peserata didik di dalam kelas: 1. Pendidik selalu menyapa dengan memandang langsung (kontak mata) dalam berkomunikasi dengan peserta didik 2. Pendidik tidak mengabaikan keberadaan peserta didik (Selalu melibatkan pesera didik dalam aktivitasnya) 3. Pendidik selalu membuat kegiatan atau teknik pengajaran yang baru dalam tiap harinya 4. Pendidik mampu membaca kondisi kelas (keadaan peserta didik) 5. Proses pembelajaran dilakukan dengan rasa nyaman dan menyenangkan 6. Pendidik hendaknya mampu membuat suasana menjadi penuh semangat 7. Pendidik harus mampu merubah dan menstimulus emosional peserta didik dengan rasa cinta dan ketulusan apa adanya dari dalam diri pendidik

Buku

Pada suatu hari Caca sedang asik membaca buku di Taman, tak lama kemudian datang sahabat tercintanya cici. “Hai …Caca… kamu sedang membaca buku apa?” “Ooo… ini buku dari ibu ku, waktu aku ulang tahun ibu ku memberi hadiah buku ini Ci “ jawab Caca “Sepertinya buku itu bagus Ca… kamu serius sekali” “Ia buku ini sangat menarik untuk dibaca, ini buku cerita yang ibu aku buat sendiri, kamu mau baca? “ tawar Caca kepada Cici. “Wah… benarkah aku boleh membaca buku kamu Ca…” “ Ia boleh … nanti setelah aku selesai membacanya ya Ci..” “Oke… kalau begitu, kamu baca buku aku akan menggambar saja, nanti jika kamu sudah selesai aku pinjam buku kamu ya Caca” Dengan seyuman manis Caca menganggukan kepalanya. Kedua sahabat itu pun melakukan aktivitasnya masing-masing, Caca membaca buku dan Cici menggambar. Ketika mereka sedang asik dengan aktivitas masing-masing, datanglah Boni dan Bobo. Kedatang Boni dan Bobo membuat gaduh di taman berbermain, Caca dan Cici yang sedang membaca dan menggambar merasa terganggu dengan kehadiran Boni dan Bobo. Boni dan Bobo berlari dan saling berteriak dengan sangat kencang, kedua sahabat ini tidak menghiraukan teman-teman yang lain yang ada ditaman. Mereka berdua asik sendiri dan tidak memperdulikan orang lain yang merasa terganggu dengan kegiatan mereka. Dengan sangat senang dan gembira Boni dan Bobo menikmati permainan mereka berdua, karena sudah sangat menggangu Caca dan Cici pun tidak tahan lagi dengan kegaduhan yang Boni dan Bobo perbuat. Sampai akhirnya Cici pun menegur kedua sahabat yang sedang bermain itu, “Hai … Boni…Hai…Bobo…, kamu sepertinya asik sekali bermainnya, sampai-sampai kamu tidak menghiraukan sekitar mu” Boni dan Bobo terdiam dan saling berpandangan, mereka tidak mengerti maksud dari sapaan Cici. Mereka terus saja berlari dan berterik-terikan, “Hai…Ci… kamu seperti sedang menggambar ya… kita sedang bermain lari-larian, sini gabung bersama kami” jawab Boni “iis… Kamu Boni, kamu tahu tidak kalian berdua itu serisik sekali, konsentrasi aku terganggu dengan kegaduhan kalian berdua. Dari pada kalian berdua berlari dan berteriak-terikan lebih baik kita belajar saja yuk…,nanti setelah kita belajar baru kita bermain bersama tapi jangan membuat teman-teman yang lain terganggu karena perbuatan kita. Kita juga harus meperdulikan sekeliling kita, jangan ingin senang sendiri” “emmm….. bagaimana ya…, tapi aku kan tidak bawa buku gambar atau buku cerita, jadi aku mau melakukan apa dengan kalian berdua” jawab Bobo Ketika mereka sedang berdikusi aktivitas apa yang akan dilakukan, Caca yang sedang duduk membaca buku, datang menghampiri para sahabatnya. “Teman-teman begini saja aku kan punya buku ini, bagaimana jika kita belajar membaca bersama “ Caca menawarkan solusi “Bagaimana cara permaian Ca…” Jawab Boni “Kita bacanya bergantian secara bergilir, satu orang yang membaca dan yang lainnya mendengarkan” Cici meberikan solusi cara permaian “baiklah… sepertinya menarik, kita harus menyimak teman yang membaca ya. Agar kita tahu sampai dimana teman membaca buku ceritanya” Bobo mengiyakan. Semua teman-teman pun menyetujui cara dan aturan permaian yang telah disepakati bersama, Caca, Cici, Boni dan Bobo pun melakukan permaianan Baca bersama secara bergilir. Mereka sangat menikmati buku baca miliki Caca yang diberikan oleh ibunya. Dengan membaca banyak cerita yang mereka ketahui, setelah selesai membaca para sahabat itu pun bermain bersama dengan riang gembira. Tak terasa waktu berjalan dengan cepat para sahabat kecil itu hendak pulang bersama dengan hati yang riang gembira.

Rabu, 15 April 2015

motivasi kelas

Pendidikan adalah proses pembentukan dan pembinaan peserta didik untuk menjadi generasi yg handal dan berdaya guna. Dalam prosesnya tidaklah mudah untuk mempertahankan semangat peserta didik dalam pendidikannya, maka dibutuhkan cara untuk meningkatkan dan mempertahankan motivasi kelas, diantaranya : 1. Ciptakan struktur yang aman dan nyaman serta menyenangkan. Sehingga peserta didik tidak hanya selalu senang namun juga pendidik dapat memberi harapan dan batasan-batasan yg jelas. 2. Temukan cerita dalam tiap isi materi pembelajaran. Karena dengan cerita pendidik dapat melakukan teknik drama yang dapat memberi stimulus dalam berimajinasi. 3. Selalu menjaga semangat diri sendiri sebagai pendidik agar dapat menularkan semangat kepada peserta didik. 4. Adakalanya pendidik menciptakan kejutan untuk peserta didik yg unik dan menarik. 5. Selalu ciptakan sesuatu yg baru dalam memulai kegiatan pembelajaran.

Selasa, 31 Maret 2015

HELLO

Hello…. Aku kupi., si kupu-kupu yang cantik dan juga cerdas. Aku suka sekali bagun di waktu pagi hari , lalu aku berjalan-jalan di taman bunga dekat rumahku. "Hello… "selalu kusapa semua bunga, daun, rumput, pepohonan dan hewan yg ku temui setiap hari. "Hello… "itulah kebiasanku si kupi. Ketika aku sedang terbang kesana dan kesini, aku menghirup udara pagi yang sangat sejuk , aku bertemu dengan sahabat ku baby si anak burung yang lincah dan pintar. “Hello… kamu apakabar?” ku sapa baby sahabat kecilku. “aku baik kupi…, kamu sedang apa di waktu pagi ini ?” baby bertanya pada kupi “aku…sedang berjalan-jalan saja menikmati indahnya alam dan harumnya bunga di taman ini baby, sedangkan kamu baby .., apa yg kamu lakukan?” kupi bertanya kembali pada baby “aku sedang mencari makanan ., setiap pagi hari aku harus mencari makanan agar tubuhku menjadi sehat kupi” “ooo…begitu baby.. baiklah… hati-hati ya baby..” “terima kasih kupi.. aku pergi dulu ya” sahut baby. Ketika baby pergi, kupi pun melanjutkan petualangannya menjelajahi taman bunga dengan riang dan gembira, saat ia terbang dengan penuh semangat kupi melihat ada kupu-kupu lain sedang merintih. Lalu kupi hendak menjumpai kupu-kupu tersebut. “Hello…aku kupi, kamu siapa dan kamu kenapa?” sapa kupi “aku bobi…aku sedang terluka., saat sedang terbang tak sengaja aku melakukan kesalahan, aku tidak melihat ada bungga mawar saat aku terbang. Lalu sayapku pun terkena durinya rasanya sakit sekali, sampai aku tak mampu terbang lagi kupi”setelah menjelasakan pada kupi, bobi pun terdiam karena menahan sakit. Dengan terseyum kupi berkata “ sudahlah… bobi itu hal biasa, saat kita terbang dan mata kita tidak melihat dengan benar apa yg ada dihadapan kita, terkadang kita melakukan kesalahan dan akhirnya kita terluka. Tapi itukan bisa…. Dan itu bisa menjadi pelajaran agar lebih hati-hati saat terbang , sehingga tidak terluka karena kesalahan sendiri, sini aku bantu menyembuhkan luka mu” Lalu kupi pergi kerumahnya mengambil obat-obatan yang ada, dengan bergegas kupi kembali menemui bobi yang masih diam karena menahan rasa sakit. Dengan sigap kupi mengobati luka bobi karena duri si mawar. “hello… aku kembali bobi, dengan obat yang aku bawa untuk menyembuhkan luka mu, kamu tidak usah sungkan dan khawatir ya… aku akan berusaha yang terbaik agar kamu dapat kembali terbang dan tidak sakit lagi” “ apa bisa terbang… mana mungkin kupi, sayap ku kan sudah patah. Mana bisa sembuh” jawab bobi “ tenanglah bobi… selagi kita percaya bahwa semua luka dapat sembuh, maka kamu pun pasti dapat sebuh. Tentunya butuh waktu, tidak secepat yang diharapkan” jawab kupi Dengan perlahan dan sabar kupi mengobati sayap bobi. “ siap… sayap mu sudah aku obati. Kamu istirahat dulu ya…. Lalu secara perlahan di tiap ada kesempatan kamu latih ya sayap mu, agar dapat berfungsi dengan baik seperti sebelumnya, aku hantar kamu pulang ya bobi” Kupi pun menghantar bobi pulang ke rumahnya. Sesampai di rumah bobi mengucapkan terima kasih pada kupi yang sudang mengobati dan menghantar dia pulang ke rumah. “kupi terima kasih ya kamu sudah mengobati lukaku dan kamu juga menghantar aku pulang, tadinya aku pikir…., aku akan tersesat dan tidak dapat kembali ke rumah, karena sayapku sudah patah dan tak dapat terbang, namun berkat bantuan mu aku dapat kembali dan sayap ku pun akan segera sembuh” Dengan senyuman kupi berpamitan untuk pulang ke rumahnya. “hello….aku kupi, aku sudah pulang dan aku akan berusaha untuk selalu berbuat baik dan aku akan menjadi kupu-kupu yang selalu ceria serta selalu berbagi kecerian dengan teman-temanku” “hello…” kusapa semua teman-temanku dimana pun mereka berada. AKU si Kupi 

Kamis, 26 Maret 2015

Kelinci Kecil Barbara

suatu hari seekor anak kelinci menangis tersedu-sedu di balik semak-semak di sebuah hutan belantara, dia seorang diri tiada teman yang ada bersamanya. Dengan rasa takut dia mencari teman yang dapat membantunya keluar dari masalah yang dihadapinya. Anak kelinci itu bernama Barbara, kelinci yang lucu, manis dan mengemaskan. Barbara perlahan-lahan mencoba keluar dari semak-semak dan melihat-lihat kondisi disekitar hutan belantar tersebut dengan hati yang tak menentu. Aduh… bagaimana aku dapat pulang kerumah, ibu ku pasti mencari-cari aku saat ini. Guma Barbara dalam hatinya. Saat Barbara melihat-lihat kondisi di sekitarnya tiba-tiba lewatlah seekor burung kecil bernama baby., baby pun menyapa Barbara. Hai… kelinci kecil, kamu sedang apa disana sepertinya kamu tersesat ya? Ia aku tersesat dapatkah kamu membantu aku burung? Namaku Barbara siapa nama mu? Hai..Barbara namamu aku baby burung kecil yang pintar., tapi maaf ya Barbara saat ini aku tidak bisa mambantu kamu aku harus segera pulang ibu ku pasti akan mencari-cari aku jika aku tidak segera pulang. Sekali lagi maaf ya… nanti jika aku bertemu dengan hewan lain akan aku katakana pada mereka Barbara membutuhkan bantuan. Aku pulang dulu ya Barbara. Dengan sedikit kecewa Barbara pun mengangukan kepalanya, baby pun pergi meninggalkan Barbara dan terbang sangat tinggi. Barbara masih mencoba mencari bantuan, dia sangat ketakutan berada di hutan belantara itu. Bagaimana aku dapat pulang, ini salahku mengapa aku tidak meminta izin pada ibu untuk pergi ke dalam hutan ini, sekarang aku tersesat dan aku tidak dapat pulang. Barbara berkata pada dirinya. Saat ia sedang meratap dan bersedih hati, terlihat dari kejauhan seekor beruang menuju padanya. Wah…hewan apa itu besar sekali, aku takut apakah ia dapat membantu aku atau ia akan memakan aku jika aku menemuinya untuk meminta bantuan. Apa yang harus aku lakukan? Tapi jika aku tidak mencoba bagaimana aku dapat pulang dan meminta bantuan. Seekor beruang dengan tubuh yang sangat besar itu pun terus melangkah dan semakin dekat. Aku harus bagaimana… tapi aku sangat takut. Akhirnya Barbara bersembunyi ia takut dan tidak berani meminta tolong pada beruang tersebut. Barbara bersembunyi kembali dibalik semak-semak. Ketika beruang itu sudah dekat dengan tempat persembunyian Barbara, terdengar suara “kruk…” dari dalam perutnya. Wah… sepertinya aku sangat lapar, apa yang bisa aku makan ya? Mendengar hal tersebut Barbara semakin ketakutan dan tubuhnya bergemetar. Namun ia tetap harus tenang agar persembunyiannya tidak diketahui oleh beruang. Ah…ini ada pohon mangga yang sedang berbuah, bagaimana aku makan itu sajalah karena tidak ada yang dapat aku makan selain mangga itu. Beruang pun berusaha menngambil mangga yang ada dipohon ketika ia sedang berusaha mengambil buah mangga yang letaknya dekat dengan persembunyian Barbara… hati Barbara berdetak sangat kencang. Karena Barbara sangat ketakutan , semak-semak yang menjadi tempat persembunyian Barbara pun terlihat bergoyang-goyang. Tak disangka beruang pun melihat kearah semak-semak yang bergoyang itu. wah… sepertinya ada sesuatu disana, mengapa semak-semak itu bergoyang-goyang. Mendengar hal tersebut, Barbara menjadi panik dan semakin takut. Waduh..sepertinya hewan besar itu mengetahui keberdaan ku, aku harus bagaimana. Dengan rasa penasaran beruang itu pun menuju semak-semak tersebut. Aku harus bagaimana ini ? seertinya aku harus menghadapi hewan yang bertubuh besar itu,. Aku harus berani mencobanya. Ketika beruang sedang berjalan perlahan-lahan, Barbara pun keluar dari persembunyiannya yang membuat beruang itu terkejut. Hai …sapa Barbara.., kamu hewan apa ? Aku Barbara, aku anak kelinci yang lucu, aku disini tersesat dapat kamu membatu aku? Aku beruang ….. kamu seekor anak kelinci, mengapa kamu dapat sampai ketengah hutan belantara ini? Aku tersesat pak beruang, tadi ketika hendak bermain aku tidak meminta izin pada ibu ku, dan akhirnya aku tidak dapat pulang. Dengan menangis Barbara mengatakan pada beruang itu. Sudah jangan menangis kelinci kecil, aku akan membantu kamu. Tapi sebelum itu aku lapar aku kan memetik buah mangga itu dulu ya, kamu mau? Tidak pak beruang aku tidak suka mangga. Baiklah… klo begitu aku saja yang akan makan, kamu tunggu dulu ya kelinci manis. Barbara pun duduk sambil menunggu beruang itu menghabiskan makannnya, setelah selesai makan beruang itu pun menghantarkan Barbara pulang menuju tempat para kumpulan kelinci di hutan itu. Wah…pak beruang terima kasih telah menghantarkan aku pulang , itu rumahku apakah pak beruang akan berkunjung kerumah ku? Tanya Barbara Sepertinya tidak kelinci manis, aku akan pulang saja.. lain kali jika kamu hendak bermain kamu harus meminta izin dengan ibu mu terlebih dahulu ya dan jika kamu hendak bermain jauh kamu harus didampingi oleh kelinci dewasa. Nasehat beruang pada Barbara. Baiklah pak beruang …nasehat mu akan aku ingat. Terima kasih sekali lagi. Dan akhirnya Barbara dapat kembali kerumah dengan selamat dan Barbara pun berterima kasih karena ada pak beruang yang mau membatunya untuk dapat kembali kerumah.

Kedamaian

"Islam dan manusia" Islam mengajarkan kedamaian, islam mengajarkan kebersamaan, islam mengajarkan kasih sayang, islam adalah agama penyempurna. Dalam pandangan islam manusia dijadikan makhluk yang paling sempurna diantara makhluk tuhan lainnya. Indera, akal dan intusi yang dimiliki manusia adalah sumber pengetahuan yang dianugrahkan Allah SWT kepada manusia. Dengan anugrah tersebut manusia mampu mengembangkan pengetahunnya menjadi ilmu pengetahuan yang dapat menjadikan dunia sejahtera dan damai. Pengetahuan yang dikembangakan oleh manusia dengan berbagai macam pendekatan dan metode hendaknya menjadi kan manusia lebih bijaksana dalam menghargai segala ciptaan Allah SWT sang maha mencipta, karena sesungguhnya apa yang dimiliki manusia adalah milik sang maha kuasa yang maha mengatahui dan maha bijaksana. Namun jika kita lihat kembali dengan kondisi saat ini, apakah dunia kita damai atau sebaliknya. Bagaimana dengan manusia yang menjadi salah satu objek penghuni dunia dan pemimpin di muka bumi, apakah mampu menyebarkan kebaikan dan kesejahteraan bagi makhluk tuhan lainnya ataukah berapa banyak kerusakan yang terjadi di dunia hanya karena kepentingan manusia. Kepentingan pribadi dan golongan yang menumpahkan darah dan kerusuhan membuat dunia semakin tak bermakna, ilmu pengetahuan yang seharusnya menjadikan kebaikan untuk kelangsungan makhluk ciptaan Allah SWT kini menjadi mobilisasi para pemilik kepentingan yang hanya mencintai duniaNya dan lupa dengan penciptanya. Kesejatian dari ilmu pengetahuan yang menjadikan kecangihan teknologi saat ini menghantar kita pada peradaban moderen. Kemudahan demi kemudahan tidak menjadikan manusia semakin bijaksana dalam bersikap melaikan menjadikan manusia menjadi arogasi dan individual dalam bersikap. Lunturnya kesejatian tersebut mambuat dunia ternodai dengan sikap dan keegoan manusia yang ingin menguasai segalanya, dengan atas nama agama, suku atau pun Negara. Kini kita dihadapi dengan berbagai macam masalah social, manusia yang seharusnya menjadi kholifah di dunia hendak mampu menyelesaikan berbagai permasalahan social dengan bermodalkan sumber pengetahuan yang di anugrahi kepadanya. Indera, akal dan intusi jika dimaksimalkan oleh tiap-tiap individu tanpa ada kepentingan pribadi atau golongan akan mampu mengembangkan pengetahuan untuk menyelesaikan dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan kelangsungan hidup. Manusia mampu menciptakan ide-ide baru yang dikembangkan serta direlisasikannya, karena manusia hidup bukan hanya sekedar hidup untuk memenuhi kelangsungan hidup semata, namun lebih dari itu. Manusia mampu mengembangkan kebudayaan, manusia mampu memberi makna kepada kehidupan, manusia memanusiakan diri dalam hidupnya. Perbedaan pemahaman dan aliran yang ada dalam kehidupan manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan hendaknya disikapi dengan bijaksana karena sesungguhnya perbedaan adalah rahamat yang Allah SWT berikan kepada manusia, manusia yang mencintai kebijaksanaan akan menghantarkan dunia pada kedamian dan kebersamaan dalam hidup di dunia. Manusia dapat saling menghargai, menghormati dan berkasih sayang, karena sesungguhnya apa yang Allah SWT ciptakan bukan untuk dihancurkan atau disia-siakan melainkan untuk dijaga dan dipelihara keberadaannya. "Indera, Akal dan Hati (intuisi)" Indera merupakan sumber pengetahuan yang tentunya penting bagi manusia, dengan panca indra manusia dapat melihat, mendengar, merasa, meraba serta mencium segala yang ada dengan nyata. Secara sepintas indera sudah mencukupi kebutuhan manusia untuk mendapatkan pengetahuan, namun apakah indera telah cukup memenuhi kebutuhan manusia untuk mengetahui kebenaran. Tentunya tidak karena indera masih memiliki kekurangan dan batasan dalam mengetahui apa yang sesungguhnya diketahui olehnya. Maka untuk itu manusia membutuhkan akal. M. Quraish shihab berpendapat bahwa akal adalah utusan kebenaran, ia adalah kendaraan pengetahuan, pohon yang membuahkan istiqomah dan konsistensi dalam kebenaran. Al-Quran menamai ‘aql (akal) secara harfiah berarti tali, yakni yang mengikat nafsu manusia dan menghalanginya terjerumus ke dalam dosa , pelanggaran dan kesalahan. Akal merupakan anugrah yang khusus diberikan Allah SWT pada manusia. Hanya makhluk tuhan yang disebut manusia yang diberikan akal sebagai bahan penalaran dan berfikir tentang apa yang ada dan diciptakan oleh sang maha pencipta. Berfikir merupakan suatu kegiatan untuk dapat menemukan pengetahuan yang benar, kelebihan yang paling istimewa dari akal terletak pada kecakapan atau kemampuannya untuk menangkap esensi dari sesuatu yang diamati atau dipahaminya. Ketika manusia memahami esensi maka manusia bukan lagi membicarakan tentang objek a atau b, melainkan berbicara tetang pengertian yang lebih universal. Pamahaman manusia yang lebih luas merupakan modal awal untuk mengkaji apa yang ada dan diciptakan bukan hanya berdasarkan apa yang terlihat, terdengar, terasa, teraba atau pun tercium dengan nyata, karena hakikatnya apa yang ada dan diciptakan tentunyakan menjelasakan segalanya secara menyeluruh dan mendalam. Dengan berdasarkan hal tersebut manusia akan dapat bersikap bijaksana dalam menyikapi segala pemahan dan perbedaan yang ada, karena sesungguhnya semua yang di pahami oleh manuia bersumber dari nalar yang berfungsi memahami secara menyeluruh dan mendasar. Dengan akal manusia bisa menyimpulkan jutaan “makna” atau “pemahaman” tentang berbagai macam objek yang dipahami dan Akal memang sangat kompeten untuk memahami yang disebutkan “pengalaman fenomenal” tetapi akal tidak mampu mamahami tetang “pengalaman eksistensial”. Maka untuk membantu manusia memahami pengalaman eksistensial maka manusia membutuhkan hati (intuisi), akal tidak akan mampu menjelaskan tetang cinta, pengalaman yang langsung dapat dirasakan bukan yang dikonsepsikan. Dengan hati manusia mampu memahami apa yang tidak masuk akal dan mungkin dianggap aneh, namun itulah kelebihan dari hati (intuisi) mampu menjelaskan apa yang tidak mampu dijelaskan oleh akal dan indera. Hati (intuisi) mampu melihat dan menghayati setiap peristiwa apapun sebagai peristiwa yang istimewa dan dengan hatilahh manusia mampu mempunyai kemampuan untuk mengenal objeknya secara lebih jelas, akrab dan langsung. Maka dapat disimpulkan bahawa akal (al-aql) adalah fungsi hati, sedangkan hati adalah organ ruh. "Manusia dan potensi anugrahnya" Firman Allah dalam Al-Quran Surat An-Nahl ayat 78 "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur." Berdasarkan yang telah dibahas sebelumnya dan firman Allah SWT tersebut diatas maka jelaslah bagaimana Allah SWT telah memberikan segala potensi yang luar biasa kepada manusia sebagai kholifah di muka bumi, dengan anugrah dan potensi yang besar tersebut menjadikan kesempurnaan bagi manusia diantara mahluk tuhan lainnya. Jika Allah SWT percaya kepada manusia untuk menjadi kholifah di muka bumi, maka sudah seharusnya manusia mampu menjadi teladan dan memanusiakan dirinya sehingga dapat mengembangkan apa yang sudah seharusnya ditugaskan dan diamanahkan kepadanya. Manusia dengan segala yang ada dan potensi tersebut sudah seharusnya mengejawatahkan ajaran agama islam yang kaffah dan menyempurnakan kedamaian dan keindahan sebagai landasan kehidupan yang saling melengkapi dan menyempurnakan sehingga kehidupan didunia dapat saling berdampingan yang satu dengan yang lain, makhluk satu dengan yang lain, manusia yang satu dengan yang lain, dan lain sebagainya. Sesunggunya Allah SWT mencintai keindahan dan dengan keindahan serta kedamaian semua perbedaan akan berjalan dengan berdampingan, karaena berbedaan adalah rahmat bagi seluruh umat.

Kamis, 12 Februari 2015

Baby

Dipagi hari yang sangat cerah baby seekor burung kecil sedang belajar terbang., dengan sangat senang dan gembiranya dikarenakan baby sudah dapat terbang tinggi., dia terus terbang bebas dan sangat cepat. Namun saat sedang terbang dengan penuh semangat baby tidak melihat ada pohon tinggi didepannya., baby sedang terbang terlalu tinggi dan begitu cepat tak dapat berhenti dengan mendadak. Baby berteriak aduh...., lalu tak lama kemudian baby pun terjatuh menabrak pohon itu. Huhuhu.... sakit..., rintih baby. Namun suasana di hutan itu sedang sepi... Huhuhu...hutan ini sepertinya sepi sekali.., siapa yang akan menolong aku... baby merasa ketakutan. Saat baby merasa bingung dan menahan sakit., terdengar suara mengaung... Ah... suara apa itu... baby takut... Ya...ternyata suara si raja hutan yang sedang kelaparan.., si raja melihat ada seekor burung kecil sedang tergeletak tak berdaya. Ehm... ini dia makan lezat hari ini ... akan aku makan .. sedap...!!! Si raja hutan itu bersiap-siap akan menerkam baby... Baby merasa ketakutan dan tak berdaya... hohoho... sepertinya aku akan menjadi makan si raja hutan itu... Secara perlahan-lahan si raja terus menuju ke arah baby.. saat sedang ingin menerkam. Tiba-tiba ...TUK.. sebuah batu kecil mengenai wajah si raja hutan itu.. dengan sangat marah si raja memalingkan wajahnya lalu mencari arah dari batu itu berasal. Saat si raja hutan sedang lenggah... baby pun berusaha terbang dengan menahan rasa sakit... saat baby berusaha terbang lalu seekor burung menyambar tubuh baby dan menolong baby untuk terbang bersama. Karena raja hutan tidak dapat terbang.., ia pun merasa kesal...karena makannya sudah hilang. Baby pun akhirnya terselamatkan oleh teman barunya, lalu baby pun diantar pulang ke ibunya. Sedangkan si raja hutan yang sedang lapar dan kesal itu menuju sungai.., aduh...perutku lapar sekali...burung kecil itu sudah pergi., lebih baik mencari ikan saja di sungai, semoga saja aku dapat makan disana. Saat si raja hutan tiba di sungai.., ternyata benar raja hutan tersebut berusaha untuk mendapatkan ikan-ikan di sungai., sampai akhirnya dia pun berhasil mendapatkan makanan dan perutnya pun menjadi kenyang.